Ayah Ku
Kali
ini saya akan memposting cerpen kehidupan tentang kisah seorang anak
dan Ayah nya. Semoga Semuanya suka, Cerpen ini dibuat oleh teman saya
dikelas.
Happy
Reading ^_^
Ayahku
Creatif
by : Luthfia Nadia Rahmi
Ayah
aku ingin itu.
Ayah
berikan aku itu.
Ayah
aku tidak mau itu.
Ayah
tolong ambilkan itu.
Itulah
suara yang selalu terdengar dari seorang gadis yang bernama Lara
Oktaviana yang sering dipanggil Ara,Ara ditinggalkan oleh ibunya saat
melahirkan dia,dan sekarang dia hanyalah memiliki seorang ayah,ayah
yang sangat tangguh,ayah yang sangat sabar memenuhi kemauan anaknya.
Berhari-hari,berbulan-bulan,dan
bertahun-tahun ayahnya mengurus buah hatinya yang sekarang sudah
berumur 18 tahun,dia bekerja di sebuah perusahaan ternama sebagai
manager.
Pagi
ini Ara bersiap untuk pergi ke sekolah,ia pergi sendiri menaiki bus
yang berada tak jauh dari rumahnya,sebelum pergi Ara menyiapkan
sarapan untuk ayahnya dan ia sendiri kemudian menyantapnya bersama
sang ayah.
“yah,hari
ini aku pulang agak lambat,boleh kan yah?”tanya Ara pada ayahnya.
“iya
sayang,hati-hati,kalau sudah selesai langsung pulang kerumah,jangan
kemana-mana lagi,dan kalo ayah belum pulang kamu jangan nyari
ayah,semoga ayah pulang cepat”jawab sang ayah.
“iya
ah,sewot banget sih,aku duluan yah, aku terlambat,assalamualaikum”
Setelah
selesai makan,Ara segera pergi ke halte bus untuk menunggu bus ke
sekolah.
“semoga
tidak terlambat”,harap Ara.
Kali
ini Ara beruntung bus yang di tunggunya datang lebih awal dari
biasanya,tak perlu menunggu lama Ara segera masuk bus dan mengambil
tempat duduk belakang paling ujung bus.
Perjalanan
ke sekolah tidak terlalu jauh dari rumahnya,tak sampai 20 menit Ara
sudah sampai di sekolahnya yang bernama Dream High School,Ara segera
menuju kelas dan duduk di kursi tempat ia duduk biasanya,pelajaran
telah berlangsung.
Ara
dikenal sebagai anak yang pandai tak jarang Ara menjuarai olimpiade,
hampir
semua mata pelajaran dikuasai oleh Ara,ia juga sangat terkenal di
sekolahnya dengan sebutan wanita dingin,ini disebabkan ia jarang
bergaul,selama istirahat hanya buku yang dipegangnya,dan dimanapun
Ara berada bukulah yang selalu menemaninya,ini juga dikarenakan Ara
tidak pernah menangis,dari sepengetahuan teman-temannya,mereka tidak
pernah melihat Ara menangis,bahkan saat tangannya patah pun ia tidak
menangis.
Terdengar
bunyi lonceng di sekolah Ara yang berarti waktunya pulang,tetapi Ara
masih berada di kelasnya,hari ini Ara menerima pelajaran tambahan
dikarenakan minggu depan adalah olimpiade kejuaraan tingkat
nasional,tentunya ini peluang besar buat Ara.
Menunggu
lama,akhirnya guru yang ditunggu datang,dan pelajaran pun
dimulai,setelah beberapa jam lamanya akhirnya pelajaran tambahan Ara
telah berakhir,Ara segera pulang kerumahnya dengan menaiki bus.
Sampai
di rumah,Ara segera masuk kamar dan mengganti bajunya,selesai
mengganti baju,Ara membersihkan rumahnya dan selesai membersihkan
rumahnya,Ara menyiapkan makan malam untuknya dan ayahnya,sambil
menunggu sang ayah datang Ara mengerjakan tugas sekolah di depan
ruang TV.
Lama
menunggu,kulihat pintu depan rumah tidak ada tanda-tanda akan
datangnya ayah,aku mulai cemas,kuraih telpon genggam,ku tekan nomor
ayah,alhasil tidak ada jawaban dari ayah,aku sekarang benar-benar
cemas,aku menyesal atas perkataan kasar ku tadi pagi pada ayah.
“apa
yang terjadi dengan ayah,apa yang harus kulakukan,kalau aku keluar
rumah tidak mungkin,jam sudah pukul 22.30,lebih baik ku tunggu
saja”,batin ku.
Hingga
keesokan harinya,aku terbangun dari tidurku,aku segera berdiri dan
menuju kamar ayah,ternyata hasilnya nihil dikamarnya tidak ada siapa
pun,berhubungan hari ini hari minggu jadi sekolahku
libur,kupergunakan waktuku untuk mencari ayah di kantornya,
Sebelum
pergi aku mandi terlebih dahulu lalu berpakaian biasa dan akhirnya
aku memutuskan untuk ke kantor dimana ayah bekerja,sampai
dikantor,aku bertanya pada seorang yang bisa dibilang kuli
bangunan,karena kantor ini dalam masa perbaikan.
“pak,saya
boleh bertanya?”,aku bertanya pada seorang bapak.
“iya
dek,mau nanya apa ya?”jawab kuli itu.
“bapak
kenal tidak sama manager perusahaan ini?”
“oohhh........bapak
Rido Hermawan ya dek?”
“iya
pak,emmmm...........saya mau nanya,bapak kan kemaren masih
mengerjakan bangunan ini kan pak?”
“iya
batul dek,kenapa?”
“waktu
bapak kerja,bapak liat pak Rido pulang atau keluar dari kantor ini
gak pak?”
“iya
saya liat ko dek,malah sebelum pak Rido pulang,beliau mengobrol
dengan saya”
“emmm.............bapak
bisa mastiin pak Rido pulang?”
“saya
pasti ko dek,beliau sudah pulang”
“tapi
pak,sampai saat ini bapak saya gak ada di rumah,kira-kira bapak tau
gak dimana dia?”
“masalah
itu saya tidak tau dek,tapi..........”
“tapi
apa pak?,bapak saya ada ngomong apa sama bapak?”
“gini
dek,waktu saya mengobrol dengan beliau,saya liat muka beliau terlihat
resah,saya tanya sama beliau ‘bapak kenapa’ terus kata pak Rido
‘saya mau memberi amanat sama bapak,tolong dijaga amanat saya ini’
,kata saya lagi ‘iya pak’,’bilangin sama anak saya kalo
misalnya saya tidak pulang kerumah,jangan pernah bertanya saya
dimana?,sedang apa?,dan apa yang terjadi’ kata pak Rido gitu
dek”,kuli itu mengarang cerita.
“loh
kenapa gitu pak?,emang bapak saya kemana pak?,apa dia ada tugas ke
luar kota?”
“saya
rasa sebulan ini gak ada tugas luar kota dek”
“ohhh....makasih
pak atas infonya,saya pulang dulu,assalamuailaikum”
“iya
dek”.
Sampai
dirumah,aku cemas dengan keadaan ayah,tapi apa yang harus
kulakukan,seminggu telah berlalu,ayah Ara belum juga sama sekali
ditemukan,Ara juga sudah melapor ke kantor polisi,dan tak ada tanda
bahwa ayah Ara ditemukan,dan pada hari ini Ara melaksanakan kejuaraan
olimpiade tingkat nasional,Ara berharap di saat ia menang nanti,ia
diberi ucapan oleh ayahnya meskipun hanya sekedar kata ‘selamat’.
Tempat
kejuaraan,acara sudah dimulai,Ara mengerjakan tugas dengan
tenang,setelah 3 jam berlalu,acara akan berakhir dan itu tandanya
pengumuman,siapakah yang menjadi juaranya.
“juara
3 dimenangkan oleh Syika Raya”suara MC acara itu
Terdengar
suara tepuk tangan dari banyak orang,aku mulai gugup campur
cemas,sekarang aku berharap bukanlah sebuah kemenangan,aku hanya
berharap bertemu dengan ayahku.
‘juara
2 dimenangkan oleh La....nia Gravsia”suara MC itu lagi.
“dan
juara 1 nya adalah.........Lara Oktaviana,silahkan kepada Lara maju
kedepan dan mengucapkan terimakasih”
Aku
terkejut dan bahagia,aku segera maju dan mengambil pialaku,aku
dipersilahkan untuk berterimakasih.
“saya
Lara Oktaviana,saya sangat berterimakasih kepada sekolah Dream High
School yang sudah membantu saya menjadi anak yang berprestasi,saya
juga berterimakasih kepada bapak dan ibu guru,yang bersabar mengajari
saya,tidak lupa saya berterimakasih kepada teman-teman saya,karena
sudah memberi saya
semangat,dan........(terdiam)...........saya...(mulai menitikkan air
mata)........saya berterimakasih kepada.............ayah saya yang
sudah rela mengorbankan waktu untuk mengurus dan menjaga saya hingga
saya menjadi anak yang berprestasi,dimanapun ayah berada,Ara mohon
dengarkan Ara,piala ini Ara persembahin untuk ayah,ayah,apa ayah
bangga sama Ara?,apa ayah tidak kangen dengan Ara?,Ara disini
sangatlah kangen dengan ayah,ayah cepat kembali,bersama-sama dengan
Ara lagi,kita bercanda,tertawa dan sedih bersama,Ara sayang ayah,I
love you ayah”
Setelah
Ara mengeluarkan semua yang Ara ingin keluarkan,tak diduga semua
orang yang berada di tempat itu,menangis dan bersorak untuk
Ara,bahkan teman-teman Ara tidak menyangka Ara akan menangis.
Ara
turun dari panggung dan kemudian berteriak.
Tak
diduga telpon genggam Ara berbunyi,di layar bertuliskan ‘Pak
Polisi’ Ara segera mengangkat telponnya.
“iya
pak ada apa?”,tanya Ara.
“ini
dengan Lara Oktaviana?”,kata pak polisi.
“iya
saya sendiri,kenapa pak?”
“saya
turut berduka cita,tadi pagi ayah anda ditemukan di jurang
persimpangan tajam dekat jln.Mawar,diduga ini pembunuhan karena pada
bagian leher terdapat tali,dan pada bagian perutnya kami menemukan
pisau”
“apa,apa
anda bercanda,saya mohon bapak pasti bergurau kan pak?”,Ara mulai
mengeluarkan air matanya lagi.
“saya
serius dek,diduga orang yang membunuh adalah kuli bangunan di
kantornya,kami sudah menemukan orangnya,pembunuhan ini
dikarenakan,adanya kesalah pahaman,kuli bangunan itu salah paham
dengan ayah anda,karena kuli itu mengira ayah anda yang membunuh
putrinya,ternyata itu salah,putri dari kuli itu meninggal dikarenakan
penyakit yang parah,sekali lagi saya turut berduka cita”
Ara
tak kuasa menahan tangisnya,ia menangis sejadi-jadinya di tempat itu.
Sebelum
kejadian berlangsung.
Ternyata
ayah Ara mempunya perasaan yang mungkin itu akan terjadi,ayah Ara
merasa akan ada hal buruk yang menimpa dirinya,ia selalu was-was
dengan orang yang berada di sekitarnya,mungkin itu yang akan
membunuhnya,itulah perasaan ayah Ara.
Tak
disangka,hal itu terjadi,hal buruk yang menimpa dirinya.
Kembali
ke rumah Ara
Kuli
bangunan itu pergi ke rumah Ara dan meminta maaf atas kesalah pahaman
ini.
Tok.tok.tok
(bunyi pintu Ara yang diketok)
Ara
membuka pintu rumahnya.
“iya
sebentar”
“dek”
“anda..........(mulai
menangis,dan merasa marah)...kenapa anda kesini,saya tidak menerima
tamu yang jahat seperti anda”
“saya
minta maaf dek,saya salah”
“minta
maaf bukan berarti ayah saya kembali kan,saya tidak perlu maaf dari
anda,saya cuma mau ayah saya kembali kekehidupan saya”
(menangis sejadi-jadinya).
“saya
benar-benar minta maaf dek”
“pergi
bapak dari sini, pergi”
“tapi
dekk........”
“kata
saya pergi,tolong pergi pak,tolong”
Kuli
itu pun pergi meninggalkan Ara,Ara mulai tersungkur dan menangis
mengingat kematian ayahnya,dan Ara menyesal sudah berkata kasar pada
ayahnya pagi tadi.
Dari
cerpen ini dapat kita ambil bahwa:
Janganlah
kalian salah paham dengan orang lain sebelum mencari tau apakah itu
benar atau tidak,jangan terjadi tindakan sebelum kepastian.
Sebesar
apapun kesalahan orang lain kepada kita,diharapkan kita memberi maaf
pada orang itu dengan ikhlas meskipun sakit hati itu masih ada.
Ini
pelajaran yang sangat penting,mungkin orang sudah banyak mengatakan
hal ini berulangkali,tapi saya menegaskan,janganlah kalian berkata
kasar bahkan mungkin menyakiti hati orang tua baik ayah ataupun
ibu,kelak kalian sendiri yang akan menyesal.
Sekian
dari saya,terimakasih
Komentar
Posting Komentar