Perahu Kertas
*PERAHU
KERTAS*
Hari
ini aku sedang belajar Bahasa Indonesia,dan aku mencoba untuk membuat
sebuah cerpen baru karangan ku yang berjudul ‘’Pengalamanku waktu
pertama kali membuat cerpen’’, mungkin itu semacam sebuah cerita
yang agak panjang,namun sedikit agak singkat,tiba-tiba aku mendengar
suara,,”Gubrakk”,tiba-tiba aku melihat secarik kertas yang jatuh
dari atas lemari ku,ku ambil kertas itu dan kulihat,ternyata itu
sebuah perahu kertas,yang bertuliskan ‘JulDiFer’,yang artinya
“Julia & Adira Forever”,lalu aku teringat akan satu hal,aku
teringat waktu kecil ku,waktu aku masih duduk di bangku sekolah
dasar.
Teet
teet teet beel selesai istirahat pun berbunyi,,
saat
nya masuk kelas dan melanjutkan pelajaran berikut nya,saat itu hujan
lebat,dan guru yang mengajar pun tidak bisa hadir kesekolah,hanya
beberapa guru saja,waktu itu jam pelajaran Bahasa Indonesia,aku dan
teman ku pun lama-lama sudah merasa bosan,lalu kami pergi keluar
kelas,dan kebetulan kelas kami di atas,jadi kami hanya bisa memandang
pemandangan yang ada dibawah,dan kami melihat air yang menggenangi
jalanan,kami pun membuat perahu kertas,dan waktu itu kami main perahu
kertas di luar wilayah sekolah,karena disekolah air hujan yang
menggenangi jalan sekolah sudah di bersih kan,dan kami memutuskan
main di luar,kami senang sekali,tiba-tiba aku mendengar suara
mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi,dan “Aaaaaaaaaaaa”,aku
berteriak untuk memanggil teman ku,namun apa boleh buat,harapan ku
untuk menyelamatkan nya kini telah sirna,karena dia telah di tabrak
oleh mobil itu,aku sangat sedih,aku sangat menangis,aku kecewa dengan
diriku,waktu itu aku terus menyalahkan diriku,tidak lama setelah
terjadi kecelakaan itu,aku pun menghubungi keluarga nya Adira teman
ku,dan Adira pun langsung di bawa kerumah sakit,aku melihat nya dalam
keadaan kritis,kasihan sekali dia,dan besok nya aku dapat informasi
dari orang tua ku kalau hari ini Adira di operasi,dan mama ku ingin
aku menemani nya disana,karena mama ku tau aku sahabat terbaik
nya,setelah operasi nya berjalan dengan lancar,lalu aku teringat
dengan perahu kertas buatan nya,yang masih ku simpan dengan baik
sampai sekarang,ku taruh perahu kertas itu di badan nya,dengan
harapan semoga dia bisa kembali bangun,dan bermain dengan ku,ku
tunggu dan terus ku tunggu,untuk keajaiban datang pada Adira dan
Aku,namun waktu demi waktu kulalui,sekitar 3 jam ku menunggu,dan
hasil nya “WOWWW” kata ku,aku terkejut,dia bangun dari koma
nya,aku sangat senang,walaupun dia belum sembuh betul,luka di kepala
nya itu mengalami benturan yang sangat kuat,waktu demi waktu pun ku
tunggu dia,ku rawat dia,karena aku takut kehilangan sahabat yang baik
seperti dia,dia selalu ada untuk ku,walau aku sedang
sedih,senang,luka,merana,sakit,atau pun bahagia,dia selalu bersama
ku,karena menurut kami itu lah arti dari sebuah persahabatan.
Akhir
nya Adira sembuh,karena sudah mengikuti perobatan yang sangat lama
dan bertahap,aku sangat bersyukur,aku masih bisa bertemu dengan
nya,kejadian saat itu sempat membuat ku putus asa,namun aku teringat
kata-kata Adira yang selalu mengingatkan ku untuk tidak berputus
asa,aku pun merawat nya dengan sepenuh hati,dengan satu tujuan,untuk
menyembuhkan nya,Adira orang yang sangat baik,peristiwa itu akan
selalu ku ingat sampai kapanpun,kami pun masih ingat waktu kejadian
itu,tanggal 20-06-2006,kami selalu memperingati hari itu,kami
biasanya membagikan perahu kertas untuk anak-anak kecil,yang seusia
kami dulu,di perahu itu kami tulis “ keep smile J “,
karena bagi kami senyum mereka senyum kami juga,peristiwa itu biasa
kami sebut dengan peristiwa “PERAHU KERTAS”.
Adira
pun sekarang sudah sehat sekali,aku dan Adira masih berteman seperti
dulu,dan kami berjanji tidak akan berpisah,kami akan selalu bersama
untuk selamanya,mengingat masa-masa dulu,memang membuat kami selalu
tersenyum yang diselingi tawa,namun jika mengingat peristiwa “PERAHU
KERTAS”,entah kenapa aku selalu ingin menangis,namun tidak bagi
Adira,dia tersenyum,dan menasehati ku agar jangan selalu menyalahkan
diri sendiri,karena Adira tau,kalau itu sudah takdir nya,aku pun
berkata pada nya,betapa beruntung nya aku mendapatkan sahabat seperti
mu.Untuk melepas lelah karena telah belajar dan mengingat semua
nya,aku pun mengambil tas ku dan menaiki motor matic ku,aku melaju
kerumah nya Adira,aku pun bersenang-senang dengan Adira,dan sore hari
nya,kami melepaskan sepasang burung Dara,aku sangat senang,melepaskan
burung itu,serasa melepaskan penat dan lelah yang kami lalui dulu.
~THE
END~
Komentar
Posting Komentar