Tragedi Cinta
Novel
ini
berjudul tragedi cinta karya dari Roby Parman, Siswa SMAN 2 Mandau,
Duri – Riau.
Selamat
membaca.
Tragedi Cinta
Selvi
memandang dari jendela kamar dan melamun berharap pelangi muncul
setelah hujan lebat. Dari arah jendela Selvi melihat seorang pria
berteduh di depan rumahnya.
Ia
masih memperhatikan pria itu dengan sebuah tas gitar yang ia lindungi
lebih berharga darinya.
Akhirnya
hatinya ibah dan keluar dari rumah dengan sebuah payung. Ia mendekati
pria itu dan membuka pintu gerbang. “Masuk yuk, daripada
kehujanan.” tawar Selvi. “Yakin ga’ papa!!” ujar pria itu
sopan. “Serius. Di rumah ini aku tinggal sendiri. Ayo!!!”. Pria
itu memarkirkan motornya di halaman rumah Selvi yang sederhana.
Kemudian Selvi mengajaknya duduk teras rumahnya. Selvi mengambilkan
sebuah handuk kering untuk mengeringkan sisa-sisa hujan untuk pria
itu.
Namun
pria itu lebih memilih membersihkan gitarnya daripada dirinya. Selvi
hanya tersenyum memperhatikan tingkah pria berkulit putih dan bermata
sipit tersebut. “Kok gitarnya dulu yang di keringkan. Bukannya
kamu??” “Iya ga’ papa. Ini nyawa pertamaku. Jadi penting juga!”
“Emang gitar itu buat apa??” “Saya Thomas. Saya seorang gitaris
band amatiran namanya Superband.” “Wah pantesan. Dengar-dengar
seorang pemusik menganggap alat musik sebagai nyawanya. Aku pikir
tadinya cuma rumor dan ternyata benar!” “Hehe. Gitulah. .. Emang
kamu bisa main alat musik juga?” “Hm..” Selvi terdiam menatap
gitar pria tersebut. “Sedikit bisa main piano, dulu sempat les tapi
sekarang udah bodoh kali, tapi kalau gitar emang ga’ bisa. Pengen
belajar tapi ga’ ada waktu, sibuk untuk kuliah.” “Oo gitu…
Emangnya kamu kuliah dimana?” “STIKOM dekat sini. Bukan asli dari
kota ini. Rumah ini kontrak, Jangan heran kalau aku tinggal sendiri
di rumah ini!” “Hahaha,, gitu…!”
Selvi
menawarkan secangkir teh hangat kepada pria itu. Thomas tersanjung
dengan kebaikan gadis itu. Hujan mulai reda. Thomas segera ke café
tempat ia bekerja dan pamit kepada Selvi. Selvi senang berkenalan
dengan pria itu. “Terima kasih tempat buat aku berteduh, jasa kamu
pasti aku balas kelak” “Idih… Pemusik emang romantis
kata-katanya. Hmm… bagaimana kalau kamu ajarin aku main gitar!!”
“Benar… dengan senang hati aku mau ajarin kamu. Kalau aku sempat
pasti aku ajarin kamu.” “Baiklah kalau begitu!”. Perkenalan itu
menjadi awal kedekatan mereka.
Thomas
benar-benar menemui Selvi untuk mengajarkan Selvi bermain gitar dari
nol hingga mulai menarik petikan nada dari gitar klasik yang
dipinjamkan oleh Thomas. Selvi mulai menyukai musik sejak itu. Ia
selalu menantikan guru les gitar barunya tersebut setiap kesempatan
waktu yang ada. Setelah latihan beberapa kali, Thomas juga melihat
sebuah potensi besar dari suara yang dimiliki oleh Selvi. Kebetulan
vocalis di bandnya memutuskan mundur untuk mencari peluang kerja yang
lebih baik. Selvi sempat ragu. Namun karena dorongan yang diberikan
Thomas membuat ia berani menyatakan dirinya bersedia. Ternyata,
pilihan Thomas kepada Selvi tidak salah. Band mereka mulai banyak
menarik minat café-café untuk memberikan porsi konser kepada
mereka.
Selvi
mulai giat menjadi vocalis dan membuat kuliahnya terbengkalai. Ada
hal lain yang ia sembunyikan dalam kebersamaan bandnya. Ia mulai
jatuh cinta pada Thomas. Namun Thomas selalu menegaskan kepada
seluruh tim untuk menggapai cita-cita mereka dahulu menjadi band
sukses ketimpang mengurusi urusan pribadi mereka termasuk cinta.
Kebesaran nama band mereka belum cukup untuk membuat band tersebut
masuk dalam dapur rekaman. Beberapa kali di tolak oleh pengusaha
rekaman da membuat Thomas putus asa. Disaat itulah Selvi selalu
memberi dorongan. Cinta antara mereka tak dapat disembunyikan. Sejak
itu mereka menjadi sepasang kekasih. Seiring mimpi mereka menjadi
band sukses, diikuti kisah cinta mereka yang begitu indah. Mereka
mengubah nama bandnya menjadi APPLE. Dengan tambahan dua orang yang
awalnya hanya bertiga. Kini mereka berjumlah lima orang termasuk
Selvi, Thomas, Gerry, Nita dan Hendra. Dua anggota baru adalah dua
bersaudara Nita dan Hendra yang mempunyai kemampuan biola (Nita) dan
piano (Hendra). Mereka menginginkan band mereka sukses dan saat itu
juga ada audisi konser di kota mereka.
Gerry
dan Thomas adalah sahabat dekat yang selalu bersama sejak kecil.
Namun Gerry memiliki kebiasaan buruk sehingga memiliki beberapa musuh
yang selalu datang untuk mengajaknya berkelahi. Ketika itu Gerri
berdebat dengan salah satu anggota band yang terlihat iri dengan
kesuksesan band Apple.
Selvi
mulai mahir menciptakan lagu dengan gitar. Ia mulai sering bolos
kuliah. Ia rela melakukan semua itu demi cita-cita dan mimpinya
bersama sang kekasih. Hubungan mereka begitu dekat dan sulit untuk
dipisahkan.
Band
merekan tiba untuk melakukan audisi dan lolos ke final yang bersaing
dengan band yang saat itu membuat keributan dengan Gerry. Mereka
telah siap di hari final dan saat itu Selvi sedang ujian di
kuliahnya. Ia memutuskan berangkat sendiri dengan taksi menuju tempat
audisi setelah ujian usai. Sedangkan Thomas dan Gerry pergi bersama
begitu juga Nita dan Hendra. Sesampai disana Selvi, Nita dan Hendra
menunggu Thomas dan Gerry. Sedangkan band mereka sebentar lagi
audisi. Selvi menghubungi Thomas dan Gerry namun tak dapat di
hubungi. Mereka mulai cemas dan akhirnya Gerri menghubungi Selvi.
Gerry mengatakan kalau mereka ada suatu urusan dan menyuruh Selvi
untuk melakukan audisinya bertiga. Sekarang mereka bertiga berjuang
untuk band mereka.
Audisi
berakhir dan Selvi membawa keberhasilan. Selvi menghubungi Gerry.
“Gerry, kita juara. Kita bisa jadi band dapur rekaman.” “Selamat
ya. Sel, Thomas kritis. Dia dirawat di rumah sakit. Ayo, cepatan ke
sini.” “Kamu ga’ bercandakan Ger?” “Ngga’, cepatan
kesini.” Selvi mulai cemas dan gelisah. Sesampai di rumah sakit ia
menemui Gerry dengan luka di kepalanya. Di UGD dia melihat Thomas
terbaring dengan alat bantu pernafasan. Ia menerobos ruang itu dan
berteriak keras. Suster dan dokter memisahkan gadis itu. Selvi
bertanya kepada Gerry. “Kenapa bisa begini?” “Maafkan aku Sel.
Ini salah aku. Andai aku tidak buat keributan, dia tak akan seperti
ini. Dia tertusuk pisau saat dia menolong aku dari perkelahian itu.”
Kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan mengatakan pasien telah
meninggal. Selvi menerobos pintu UGD dan berteriak sekeras-kerasnya.
“Thom, jangan tinggalkan aku.”
Cinta
mereka berakhir sebagai kenangan. Selvi tak bisa melupakan kenangan
mereka berdua. Ia melihat gitar yang diberikan Thomas sebagai bagian
hidup Thomas yang tersisa. Selvi memetik gitar dan akhirnya
menciptakan sebuah lagu yang indah. Kemudian Selvi mempunyai semangat
untuk bernyanyi. Saat itu band mereka menyanyikan lagu yang dibuat
Selvi. Selvi mulai membuka kata-kata terakhirnya, “Lagu ini aku
persembahkan untuk orang yang ku cintai yang telah pergi untuk
selamanya.” Seorang pengusaha jatuh cinta pada lagu itu dan membuat
band mereka sukses. Usai konser Selvi pulang karena kelelahan. Saat
teman-temannya datang ke rumah Selvi mereka menemui Selvi dengan
tetesan darah dan selembar lirik lagu untuk persembahan terakhir
hidupnya. Lagu tersebut kemudian sukses dan menyisakan pilu yang amat
dalam.
sumber : http://unosites.blogspot.com/2013/04/novel-kisah-cinta-sedih-tragedi-cinta.html
Komentar
Posting Komentar