Titip Rindu Buat Ayah
Kalau
ada yang bertanya mengapa postingan saya berturut-turut membahas
tentang Ayah ?
Alasnnya
karena jujur saat ini saya sedang sangat merindukan ayah saya yang
telah pergi 6tahun yg lalu. Yaahh memang berat rasanya ditinggalkan
seorang Ayah...
Semoga
cerpen ini menginspirasi semuanya.
Titip
Rindu Buat Ayah
Dulu….
tidak pernah mengerti mengapa.
Dulu….
tidak pernah tau apa yang kau rasakan, apa yang sungguh-sungguh kau
perjuangkan.
Dulu….
Tidak pernah tau letih yang kau sembunyikan, perih yang diam-diam kau
simpan.
Masih
kuingat saat kau mengayunku di ayunan, meski letih sepulang dari
kerjamu.
Masih
terlintas tatapan penuh keyakinanmu saat melepasku dengan sepeda roda
dua ku.
Masih
kusimpan kenangan indah saat kau mengantarku ke sekolah setiap hari
dengan sepeda motormu.
Masih
ku dengar doa mu setiap kali ku mencium tanganmu
Masih
terbayang tatapan banggamu melihatku sangat bahagia dihari
kelulusanku.
Masih
kurasakan harumu saat kau diam-diam menitikkan air mata saat kau
melepasku ke asrama
Masih
ku kenang semua itu Ayah..
Sekarang…..
baru ku tau betapa besar cintamu, betapa ingin kau mewujudkan semua
impianku, cita-citaku atau sekedar permintaan sederhana dariku.
Sekarang……
baru ku tau segala rasa yang kau simpan dulu menggambarkan betapa
keras usahamu memperjuangkan kebahagian bagi kami.
Sekarang…..
baru kusadari betapa beruntungnya diriku.
Tentu
bukan hal yang mudah bagimu membawa semua kebahagiaan yang telah kami
rasakan kini.
Berjuta
tetesan peluh menyertai setiap usahamu.
Tiap
detik dan jengkal langkah yang kau tempuh menjadi saksi
pengorbananmu.
Apa
yang sanggup kulakukan untuk membalas semua itu……
Walau
tak sepatah kata permintaan balasan darimu.
Terbayang
jelas sosok bersahaja, sosok yang kian menua,
Walaupun
sang waktu tak mampu melunturkan semangat juangmu.
Semangat
mewujudkan segala asa dan cita bagi keluarga tercinta.
Walaupun
dunia kini memisahkan kita,masih dapat kurasakan hangat cintamu dan
keteduhan doamu yang selalu menyertai langkahku.
Dan
kini...
Meskipun
ayah telah tiada...
Seluruh
kenangan hidupku kan menjadi saksi
Saksi
atas perjuangan..,pengorbanan..,kesungguhan.., dan keikhlasan
Disinilah...anakmu
sedang mengenang Ayah
Dan
memanjatkan do'a agar Ayah diterima di sisi-Nya. Amin
Juga
untuk orang tua sahabatku yang telah meninggal...
Ampunilah
segalah kesalahan dan dosanya...
Lipatgandakan
segala amal kebajikannya. Amin
Ayah…..
Masih
terngiang dalam benakku
Saat
terakhir kau genggam tanganku
Kau
berbisik lemah….sangat lemah……
Agar
aku tidak menangis lagi
Tapi
Aku tak kuasa…
Untuk
tidak menangis dipusaramu
Hingga
kubiarkan airmata ini mengalir perlahan
jatuh
terserap…. dan berharap bangunkan tidurmu
Ayah……
Aku
berjanji, akan slalu melanjutkan harapanmu
Dan
tetap berdiri Tegar, meski karang menghadang
Ayah......
Sejak
ku terlahir di alam fana ini
Lakon
hidup tertorehkan dalam lembaran kulit sejarah
Dimana
kita terlahir dimulai dengan tangisan...
Dan
orang di sekitar kita tersenyum...
Lalu...akankah
kita kembali dengan tangisan...
dan
orang sekitar mengiringi dengan senyuman pula ?
Ataukah
kita akan memutar sejarah...
Dimana
kita bisa kembali dengan senyuman
dan
orang sekitar mengiringinya dengan tangisan
Itu
semua tergantung kepada kita sendiri
Amal
kebajikan dan kesholihanlah kuncinya
Ayah…
kuingin
kau slalu ada di dekatku.
Menjadi
sahabat sejatiku.
Aku
sangat merindukanmu ayah,,,
dengarkanlah
suara hatiku ini.
Muncullah
di dalam mimpiku
dengan
senyuman dan pelukan kasih sayangmu.
Karna
kasih sayangmu selalu mengiringi tiap langkah hidupku hingga ku
dewasa.
Ya
Allah…
sampaikan
salam rinduku buat ayah.
Jagalah
ia di sisimu.
Terangi
pembaringan terakhirnya.
Mudahkanlah
hisabnya.
Pertemukanlah
aku kelak dengannya.
Dan
kumpulkanlah kami semua kelak di dalam surga firdausmu.
Dalam
hening sepi ku merindukanmu, andai dapat selalu menemanimu saat-saat
terakhir dulu.
Dalam
kesendirianku tangan bertengadah, hati penuh khusyuk memanjatkan
sebaris doa untukmu Ayahku….
Ayah…
aku akan selalu dan selalu merindukanmu…
Kiranya
Tuhan akan selalu menjagamu untukku.
Komentar
Posting Komentar